Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembelajaran Berbasis Proyek Melalui Gerakan Tandur Terbimbing

Pada kesempatan ini, admin ingin berbagi tentang pengalaman mengajar jarak jauh pada masa pandemi covid-19 yaitu pembelajaran berbasis proyek melalui gerakan tandur terbimbing. Berikut pemaparannya:

Pembelajaran Berbasis Proyek
Melalui Gerakan Tandur Terbimbing
Pada Masa Pandemi Covid-19

Penyusun: I Dewa Gede Sudharmanta, S.Pd.,M.Pd




Kelas: IV
Tema: 3. Peduli Terhadap Makhluk Hidup

Gerakan Tandur Terbimbing
Pembelajaran di masa pandemi covid-19, khususnya untuk siswa kelas IV SD Negeri 1 Takmung diupayakan dalam jaringan (daring), luar jaringan (luring), atau kombinasi. Untuk tetap terlaksananya pembelajaran tersebut, diupayakan berbagai hal-hal baru atau inovasi untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa. 

Berdasarkan hal tersebut, diupayakan sebuah kegiatan yang bernama “Gerakan Tandur Terbimbing” yang berarti bahwa siswa melakukaan sebuah proses kegiatan menanam tanaman untuk mendukung ketahanan pangan di rumah atau keluarga melalui bimbingan guru dan orang tua. 

Tandur diambil dari bahasa Bali yang berarti menanam. Selain itu, tandur juga merupakan akronim dari ketahanan pangan dalam keluarga. Ketahanan pangan adalah tersedianya bahan pangan yang cukup, sehat, beragam, dan bergizi untuk setiap orang atau keluarga. 

Dalam proyek ini, tanaman yang bisa ditanam yaitu cabai, sayur hijau, bayam, kangkung, pare, seledri, kacang panjang, kacang tanah, bawang merah, terong, tomat, dan lain sebagainya. Namun pada prinsipnya, memilih tanaman yang sesuai dengan situasi dan kondisi yaitu mudah dipelihara, mudah diperoleh bibitnya, serta tidak mengeluarkan banyak biaya. 

Yang diutamakan dalam kegiatan ini adalah proses siswa belajar menanam tanaman, merawat tanaman, menemukan kendala-kendala dan cara penanganannya. 

Proses belajar berlangsung dari rumah atau jarak jauh, maka dari itu, pendokumentasian kegiatan sangat penting dilakukan baik itu berupa laporan tertulis, lisan, foto, dan video. 

Tujuan Kegiatan: 
  1. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 
  2. Memberikan pengalaman belajar yang bermakna (kecakapan hidup). 
  3. Memastikan pemenuhan hak siswa untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat covid-19. 
  4. Mengurangi kejenuhan belajar.
Jadwal Kegiatan:

Pada Minggu Pertama (4-10 Oktober 2020):
  1. Menentukan 2 jenis tanaman yang akan ditanam. 
  2. Menyiapkan bibit tanaman. 
  3. Memilih media tanam (tempat, tanah, dll) 
  4. Menanam bibit tanaman ke media tanam. 
  5. Melaporkan di akhir minggu. 
Kompetensi yang dikembangkan yaitu:
  1. Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan
  2. PPKn: Kewajiban menanam tumbuhan 
  3. Bahasa Indonesia: Wawancara dengan orang tua/petani tentang cara menanam tanaman. 
  4. IPS: Memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar. (Memilih bibit dan tanaman yang ada di sekitar)

Minggu Kedua (11-17 Oktober 2020):
  1. Merawat tumbuhan dan mengatasi masalah-masalah yang ditemui. 
  2. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. 
  3. Mencatat hal-hal penting. 
  4. Melaporkan di akhir minggu 
Kompetensi yang dikembangkan:
  1. Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan. 
  2. PPKn: Melaksanakan kewajiban merawat tumbuhan. Bahasa Indonesia: Wawancara dengan orang tua/petani tentang cara merawat tanaman. 
  3. IPA: Mencarikan solusi dari masalah-masalah yang ditemui dalam merawat tanaman. IPS: Selalu memperhatikan kesesuaian tanaman dengan kondisi wilayah. 

Minggu Ketiga (18-24 Oktober 2020):
  1. Merawat tumbuhan dan mengatasi masalah-masalah yang ditemui. 
  2. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. 
  3. Mencatat hal-hal penting. 
  4. Melaporkan di akhir minggu
Kompetensi yang dikembangkan:
  1. Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan. 
  2. PPKn: Melaksanakan kewajiban merawat tumbuhan. Bahasa Indonesia: Wawancara dengan orang tua/petani tentang cara merawat tanaman. 
  3. IPA: Mencarikan solusi dari masalah-masalah yang ditemui dalam merawat tanaman. 
  4. IPS: Selalu memperhatikan kesesuaian tanaman dengan kondisi wilayah. 

Minggu Keempat 25-31 Oktober 2020): 
  1. Merawat tumbuhan dan mengatasi masalah-masalah yang ditemui. 
  2. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. 
  3. Mencatat hal-hal penting. 
  4. Melaporkan di akhir minggu 
Kompetensi yang dikembangkan:
  1. Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan. 
  2. PPKn: Melaksanakan kewajiban merawat tumbuhan. 
  3. Bahasa Indonesia: Wawancara dengan orang tua/petani tentang cara merawat tanaman. 
  4. IPA: Mencarikan solusi dari masalah-masalah yang ditemui dalam merawat tanaman. 
  5. IPS: Selalu memperhatikan kesesuaian tanaman dengan kondisi wilayah. 

Minggu Kelima (1-7 November 2020):
  1. Membuat laporan secara umum sesuai format yang diberikan guru. 
Kompetensi ayng dikembangkan:
  1. Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan. 
  2. PPKn: Melaporkan pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai siswa dan anggota keluarga. 
  3. Bahasa Indonesia: Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif. Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang bentuk dan fungsi bagian tumbuhan dan upaya-upaya pelestariannya. 
  4.  IPS: Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kebutuhan di rumah. 
SBdP: Membuat karya kolase dari bagian tumbuhan yang ditanam.

Berikut adalah dokumentasi Pembelajaran Berbasis Proyek Melalui "Gerakan Tandur Terbimbing" Pada Masa Pandemi Covid-19:



Posting Komentar untuk "Pembelajaran Berbasis Proyek Melalui Gerakan Tandur Terbimbing"